Selasa, 13 April 2010

pengaruh musik

Sebagian besar diantara kita menikmati mendengarkan musik tanpa sepenuhnya menyadari pengaruhnya. Berikut ini pengaruh musik menurut Campbell (2002, 79:84) sebagai media penyembuhan yang dapat menghasilkan efek mental dan fisik:
a. Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan
Di tempat praktek dokter gigi, misalnya, bunyi yang bergema di rahang dan tulang belulang lain menciptakan khaos yang luar biasa, namun musik Barok yang tenang, dapat menutupi bahkan menetralisisir bunyi-bunyi tajam bor dokter gigi.
b. Musik dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak
Sudah berulang kali terbukti bahwa gelombang otak dapat dimodifikasi baik oleh suara musik maupun suara yang ditimbulkan sendiri. Musik dengan denyut kurang lebih 60 ketukan per menit mencakup musik Barok, New Age, dan musik ambien tertentu-dapat mengubah kesaran dari beta menuju kisaran alfa, hingga menaikkan kewaspadaan dan kesejahteraan umum. Memainkan musi di rumah, di kantor, atau di sekolah dapat membantu menciptakan keseimbangan dinamis antara belahan otak kiri, otak yang lebih logis, dengan belahan otak kanan, yang lebih intuitif-suatu kerja sama diantara keduanya dianggap merupakan landasan kreatifitas.
c. Musik mempengaruhi pernafasan
Pernafasan bersifat ritmis. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat sangt baik, menimbulkan ketenangan, kendali emosi, dan pemikiran yang lebih dalam, dan metabolisme yang lebih baik. Jadi dengan memperlambat tempo musik atau dengan mendengarkan musik yang bunyinya lebih panjang dan lebih lambat, orang lazimnya mampu meperdalam dan memperkuat pernafasan, sehingga memungkinkan pikiran menjadi tenang.
d. Musik mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi, dan tekanan darah
Denyut jantung manusia terutama disesuaikan dengan bunyi dan musik. Denyut jantung menanggapi varibel-varibel musik seperti frekuensi, tempo, dan volume, cenderung menjadi lebih cepat atau lebih lambatguna menyamai ritme suatu bunyi. Semakin capt musiknya, semakin cepat denyut jantung, semakin lambat musiknya, semakin lambat detak jantung, semuanya dalam suatu kisaran yang moderat. Sama dengan laju pernafasan, detak jantung yang lebih lambat menciptakan tingkat stres dan ketegangan fisik yang lebih rendah, menenangkan pikiran, dan membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Musik merupakan alat pacu alamiah. Musik juga dapat mengubah tekanan darah, suara berlebihan dapat menaikkan tekanan darah sampai 10%, suara semacam itu dapat memicu mekanisme berkelahi atau lari di dalam tubuh, yang menyebabkan keluarya adrenalin dan norepinefrin, dua hormon yang kuat, sehingga mempercepat detak jantung dan menegangkan pembuluh darah.
e. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak kooedinasi tubuh
Melalui sistem saraf otonom, saraf pendengaran menghubungkan telinga dalam dengan semua otot yang dipengaruhi oleh bunyi dan getaran. Di Norwegia, dalam tahun 1800-an, pendidik Olav Skille memulai menggunakan musik sebagai terapi bagi anak-anak yang mengalami cacat mental dan fisik yang parah. Ia merancang “mandi musik”, suara lingkungan khusus dimana anak-anak dapat dipaparkan terhadap bunyi-bunyian, dan ia menemukan serangkaian musik New Age, ambien, klasik, dan populer dapat mengurangi ketegangan otot dan mengendurkan saraf anak-anak itu.
f. Musik mempengaruhi suhu badan
Semua bunyi dan musik mempunyai pengaruh yang stabil terhadap kemampuan kita untuk menyesuaikan dengan perubahan panas dan dingin. Musik transeden dapat membanjiri kita dengan kehangatan. Musik yang kereas dengan ketukan kuat dapat menaikkan suhu tubuh kita beberapa derajat, sementara musik yang lembut dengan ketukan lemah dapat menurunkan suhu tubuh. Musik melakukkannya dengan mempengaruhi peredaran darah, denyut nadi, pernafasan, dan pengeluaran keringat.
g. Musik dapat menaikkan tingkat endorfin
Journal of the American Medical Association melaporkan pada tahun 1996 tentang hasil suatu studi terapi musik di Austin, Texas, yang menemukan bahwa separuh dari ibu-ibu hamil yang mendengarkan musik selama kelahiran anaknya tidak membutuhkan anestesi karena ransangan musik tersebut meningkatkan pelepasan endorfin dan hal ini menurunkan kebutuhan akan obat-obatan. Pelepasan tersebut memberikan pula suatu pengalihan perhatian dari rasa sakit dan mengurangi kecemasan.
h. Musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stres
Para ahli anestesiologi (pembiusan) melaporkan bahwa kadar hormon-hormon stres dalam darah menurun secara signifikan pada orang-orang yang mendengankan musik ambien yang santai-dalam kasus-kasus tertentu mampu menggantikan kebutuhan akan obat-obatan.
i. Musik mengubah persepsi kita tentang ruang
Musik lambat mengandung lebih banyak jarak diantara nada-nadanya dibandingkan musik cepat. Apabila kita merasa diburu-buru waktu, terjebak dalam kemacetan jalan raya, atau dengan cara lain merasa terdesak, musik kamar Mozart dapat memberi kita lebih banyak keleluasaan untuk melangkah atau mengendurkan saraf. Dalam arti ini, musik merupakan kertas-dinding sonik. Musi dapat membuat lingkungan kita terasa lebih ringan, lebih lega, dan lebih elegan, atau musik dapat membuat dunia kita terasa lebih tertata, efisien, dan aktif.
j. Musik mengubah persepsi kita tentang waktu
Kita dapat memilih musik untuk memperlambat atu mempercepat kita. Musik mars yang cepat dan berulang-ulang dapat mempercepat langkah kita. Musik yang bersifat klasik dan Barok menimbulkan perilaku yang lebih teratur. Musik yang bersifat romantis atau New age membantu melunakkan suasana yang penuh dengan ketegangan. Kadang-kadang, musik ini bahkan dapat membuat waktu seakan-akan berhenti. Musik cerah dengan tempo cepat dapat membuat waktu seolah-olah berlalu dengan lebih cepat.
k. Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran
Memainkan musik ringan yang mudah diikuti (misalnya Mozart atau Vivaldi) di latar belakang membantu orang-orang tertentu menjadi mampu berkonsentrasi lebih lama. Mendengarkan musik Barok sambil belajar dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi, dan kata-kata asing.
l. Musik dapat meningkatkan produktivitas
University of Washington melaporkan bahwa dalaj sebuah studi terhadap 90 orang yang mengkopi-edit sebuah naskah, ketepatan pada kelompok yang mendengarkan musik klasik ringan selama 90 menit telah meningkat sebanyak 21,3%. Sebaliknya, keterampilan orang-orang yang mendengarkan format radio niaga populer hanya membaik 2,4%.
m. Musik meningkatkan asmara dan seksualitas
Musik dapat menimbulkan gairah atau memadamkannya. Seperti soundtrack film Out of Africa, yang dapat menciptakan suasana emosi yang lebih menyenangkan.
n. Musik merangsang pencernaan
Peneliti-peneliti di Johns Hopkins menemukan bahwa musik rock menyebabkan orang makan lebih cepat dan mengkonsumsi volume makanan yang lebih besar, sementara musik klasik terutama musik gesek lambat membuat mereka makans ecara perlahan-lahan dan mengkonsumsi dalam jumlah yang sedikit.
o. Musik meningkatkan daya tahan
Semenjak lahirnya kebudayaan dan peradaban, orang telah bekerja dengan iring-iringan lagu-lagu di tanah-tanah pertanian dan di ladang-ladang, di kapal-kapal, dan di atas punggung kuda, di pasar-pasar, dan di sekitar perapian. Musik dalam lingkungan-lingkungan semacam itu meningkatkan stamina dan daya tahan. Penggunaan ketukan yang kuat, terutama sekitar 90 ketuk per menit, memberikan kekuatan, terutama apabila digabungkan dengan olah fisik, seperti berjalan kaki atau menari.
p. Musik meningkatkan penerimaan tidak sadar terhadap simbolisme
Terapi-terapi eksperimnetal baru telah menggunakan relaksasi yang digabungkan dengan musik untuk memanfaatkan dunia tak sadar serta melepaskan trauma-trauma yang telah lama terkunci di dalam tubuh.
q. Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera
Selama masa Perang Vietnam, lagu-lagu Simon dan Garfunkel, Joan Baez, Judy Collins, dan Bob Dylan ditulis dan dipertunjukkan dalam suatu semangat konfrontasi dan protes, namun bagi berjuta-juta anak muda, musik ini menciptakan cara yang aman untuk merasakan dan mengkomunikasikan perasaan takut dan keprihatinan yang kompleks.

Djohan (2006: 48-49) menunjukkan bahwa berdasarkan dari berbagai penelitian, efek biologis dari suara dan musik dapat mengakibatkan:
a. Energi otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimulasi irama.
b. Tarikan nafas dapat menjadi capat atau berubha secara teratur.
c. Timbulnya berbagai efek pada nadi, tekanan darah, dan fungsi endokrin.
d. Berkurangnya stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
e. Kelelahan berkurang atau tertunda tetapi ketegangan otot akan meningkat.
f. Perubahan yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
g. Perubahan pada metabolisme dan biositesis pada berbagai proses enzim.